gayatv
.Beranda Indonesia 7

Beranda Indonesia 7, brandi 7 ,

Breaking News

Flag Counter

Jumlah Kursi Di Parlemen Lebih Baik Sedikit Dan Berkualitas Daripada Banyak Tapi Kurang Berkualitas




TANGERANG.BERANDAINDONESIA7 -  Dari Penilu ke Pemilu, hampir semua pengurus partai politik dengan penuh percaya diri menyampaikan ke publik bahwa partainya akan mampu menambah jumlah kursi di parlemen.
Bahkan di Kota Tangerang tidak tanggung - tangung beberapa pengurus partai politik menargetkan 15 kursi.

Dalam konteks politik praktis, pernyataan seperti itu sangatlah wajar dan penting  disampaikan secara terbuka oleh pengurus partai dalam upaya mendorong kekuatan para  kadernya bersaing menduduki kursi parlemen.

Namun bila kita kembalikan kepada sudut pandang  masyarakat secara umum, sesungguhnya banyaknya  jumlah kursi di farlemen yang duduki oleh para wakil rakyat , tidak bisa dijadikan jaminan akan mampu meningkatkan kemakmuran,  kesejahteraan dan kedamaian yang dirasakan oleh masyarakat secara berkeadilan. 

Bahkan mungkin cukup banyak masyarakat yang cerdas beranggapan,  bahwa semakin banyak kursi di parlemen akan semakin menambah beban anggaran biaya dari tingkat pusat maupun tingkat daerah. yang seharusnya sebagian  anggaran yang diambil dari  hasil pajak masyarakat dialokasikan untuk menunjang kesejahteraan  masyarakat, harus di bagi pengalokasiannya untuk gaji para anggota dewan yang  nilainya sangat fantastis  di tambahkan dengan tunjangan lainnya serta anggaran kunjungan kerja yang harus dikeluarkan dari APBN maupun APBD setiap bulanya.

Bila banyak masyarakat yang beranggapan seperti itu, sangatlah realistis dan tidak bisa disalahkan  pepatah bijak mengatakan " Lebih  Baik Minoritas Tapi Berkualitas, Daripada Mayoritas Tapi Tidak Berkualitas " 

Artinya,  lebih baik  anggota dewan yang menduduki kursi parlemen jumlahnya sedikit tapi mampu mendorong terciptanya kemakmuran  masyarakat secara berkeadilan alias  merata, daripada  jumlah anggota dewan yang terpilih banyak tapi cenderung lebih mengedepankan kepentingan pribadi, keluarga atau kelompoknya masing-masing , yang cenderung hanya duduk manis di kursi parlemen sambil menikmati pasilitas negara tanpa peduli dengan keluh kesah masyarakat.

Lantas, wakil rakyat yang seperti bagaimana yang harus dipertahankan ? atau calon anggota dewan yang seperti apa yang harus kita pilih ?

Wakil Rakyat  yang harus kita pilih adalah wakil rakyat yang  selama menduduki jabatannya benar - benar teruji dan  terbukti cerdas , cermat, aspiratif, peduli  dan berani tampil didepan vokal membela kepentingan masyarakat   tanpa melihat kelompok maupun golongan.

Bagaimana bila tidak anggota dewan yang seperti itu.? Jawabannya sangat mudah janganlah pilih abaikan, walaupun disaat mendekati pemilihan mereka dengan berbagai macam cara berusaha menarik kita untuk menyalurkan hak suara

Apakah perlu hak suara kita dialihkan kepada calon anggota dewan yang sebelumnya belum duduk di kursi parlemen ? Apalagi itu ,  pepatah bijak mengatakan " Jangan Beli Kucing Dalam Karung "

Kita bagian masyarakat yang cerdas jangan mudah terobsesi atau tergiur dengan janji - janji , visi -  misi, program kerja yang mereka tawarkan . Janji, visi - misi atau program kerja adalah sesuatu rencana, aplikasinya bisa terealisasi bisa juga tidak terealisasi. Pilihlah yang jauh hari sebelum mereka mencalonkan mereka benar - benar sudah secara konsisten memiliki kepedulian tinggi kepada masyarakat tanpa dilatar belakangi kepentingan pribadi kelompok maupun golongan.  Hati - hati dengan neraka yang menyentuh  kita disaat mendekati pemilihan  sudah cukup banyak bukti masyarakat yang kecewa " Habis Manis Sepah Di Buang '

Kita adalah bagian masyarakat yang peduli dan rindu terhadap kemakmuran, kesejahteraan dan kedamaian secara berkeadilan,  hati - hatilah dalam mendukung, memilih atau menyalurkan hak suara  kepada salah satu calon anggota legislatif, jangan sampai kita jatuh ke lubang yang sama.

Penulis : Asep WW
DPC MCI/ LPP Kota Tangerang
'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();